Yusri Hamzani |
Matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat,
sebenarnya ini adalah ilmu tersirat dari Tuhan yaitu peradaban itu akan muncul di
timur kemudian akan berujung di barat. Apakah benar demikian? Dalam artikel kali
ini, saya ingin mengemukakan bagaimana andil dunia timur dalam kemajuan barat sekarang
ini.
Kejayaan Islam di masa
lalu bukan karena hanya dilihat dari kemakmuran dan kemegahan istana-istana
khalifahnya saja tetapi juga dari tingkat khazanah keilmuannya yang dibukukan
dan disimpan dalam ruang perpustakaan yang dikenal dengan nama Baitul Hikmah. Para
sejarawan tahu bahwa umat Islam pernah mengalami kejayaan peradaban. Baghdad
dan Andalusia (Cordoba) adalah contoh paling nyata kegemilangan tersebut.
Kegemilangan tersebut terjadi karena umat Islam mampu membangun tradisi ilmu
yang kuat. Dari tradisi ilmu ini kemudian umat Islam mampu tampil menjadi
pemimpin peradaban dunia. Dan salah satu tempat tradisi ilmu yang dibangun oleh
umat Islam adalah perpustakaan.
Pada masa
Abbasiyyah, Baghdad adalah menara ilmu pengetahuan, di sanalah berdiri
perpustakaan yang sangat megah dan menjadi kiblat menuntut ilmu pada zaman itu.
perpustakaan tersebut dikenal dengan nama Baitul Hikmah. Ini adalah salah satu
peradaban yang berilian suatu kebudayaan yang kaya. Sumbangan-sumbangan sama
pentingnya bagi Barat, yang pada abad-abad berikutnya mengambil dan memasukkan
pengetahuan dan kearifan Islam. Jadi pada zaman Abbasiyyah, kelengkapan Islam
jelas terwujud dan terlukiskan sebagai berikut:
Esposito Jhon
dalam bukunya Islam Warna Warni menuliskan Islam anak turun Arabia dan Nabi
Arabia bukan cuma sistem kepercayaan dan pemujaan. Islam adalah juga sistem
negara, masyarakat, hukum, pemikiran dan seni sebuah peradaban dengan agama
sebagai pemersatu dan akhirnya faktor yang mendominasi.
Baitul Hikmah
pertama kali dibangun oleh Harun Ar-Rasyid. Usaha Ar-Rasyid tersebut kemudian
diteruskan oleh anaknya, Al-Makmun. Pada waktu itu, Baitul Hikmah adalah
bangunan yang terdiri dari berbagai ruangan. Setiap ruangan terdiri dari tempat
buku (khazanah) yang diberi nama sesuai nama pendirinya seperti Khazanah
Ar-Rasyid dan Khazanah Al-Makmun. Bangunan yang menyatu dengan
istana khalifah itu pun memiliki berbagai divisi. Ada divisi untuk menyimpan
buku, menerjemah, mencetak, menulis, menjilid, dan meneliti. Singkatnya, Baitul
Hikmah benar-benar menjadi tempat ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
Bahkan, dalam
perjalanannya, tempat tersebut bukan hanya berupa rumah buku. sebagaimana
terjadi pada perpustakaan zaman sekarang, tetapi berubah menjadi universitas.
Dari tempat tersebut, lahir berbagai riset dan karya ilmiah yang sangat
berharga. Bahkan, tempat tersebut pun menjadi tempat observasi bintang. Baitul
Hikmah akhirnya menjadi tempat berkumpul para peneliti, ilmuan, serta pencari
ilmu dari berbagai tempat dan berbagai negara. Ibnu Sina, Al-Kindi,
Al-Khawarizmi, Al-Baladzari, dan lain-lain adalah ilmuwan-ilmuwan besar yang
meramaikan Baitul Hikmah.
Bahkan Baitul
Hikmah kemudian menjadi tempat berkumpulnya bermacam-macam profesi. Dari mulai
ilmuwan, tukang cetak, sampai tukang jilid berkumpul di sana. Tentu saja,
aktivitas tersebut akan menciptakan sebuah industri. Bahkan, dari sinilah, umat
Islam menjadi pencetus industri kertas dan percetakan. Berbagai cabang ilmu filsafat,
kedokteran, matematika, astronomi, sejarah, geografi, musik, ilmu kalam,
mantik, kimia, dan lain-lain dipelajari di Baitul Hikmah. Para mahasiswa yang
telah mempelajari ilmu-ilmu tersebut dianggap sebagai sarjana yang telah lulus
dari Perguruan Tinggi.
Aktivitas
penerjemahan dari bahasa-bahasa non-Arab kepada bahasa Arab betul-betul
mencapai puncaknya. Berbagai cabang ilmu yang ditulis dalam bahasa Persia,
Yunani, dan lain-lain diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dari aktivitas
pernerjemahan itulah, karya-karya intelektual banyak diselamatkan. Umat Islam
menjadi pemeran utama dalam proses penyelamatan tersebut.
Selain
hal-hal di atas, Baitul Hikmah pun berfungsi sebagai tempat untuk berdiskusi
dan berdebat. Berbagai cabang ilmu didiskusikan di sana. Bahkan karena banyak
non-muslim yang datang, Baitul Hikmah pun menjadi tempat berdebat dan
berdiskusi tentang masalah-masalah teologis dalam agama. Seluruh diskusi dan
debat tersebut dilakukan dalam iklim yang sangat ilmiah dan toleran.
Ilmu adalah
hal yang menyebabkan umat Islam dihormati dan disegani oleh masyarakat dunia.
Karena ilmu, umat Islam menjadi umat yang mampu membangun peradaban tinggi.
Dan, tempat ilmu paling ideal adalah perpustakaan. Kegiatan yang dilakukan oleh
Baitul Hikmah pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Terlebih lagi Baitul
Hikmah menjadi tempat berkumpulnya para ilmuwan nomor satu.
Devid
Levering Lewis dalam bukunya The Greatnes of Andalusis berkata Dari
Baitul Hikmah inilah kemudian lahir sarjana-sarjana yang meramaikan ilmu di
Barat. Contohnya adalah Al-Kindi mengaku dapat menyelaraskan filsafat Yunani
dengan ajran Al-Qur’an. Karyanya Risalah tentang Akal membuatnya meraih
kemasyhuran sebagai “filusuf pertama Islam” dan penghormatan dan celaan menurut
perasangka teologi sebagai sumber orisinil dari ide-ide Neoplatonik dan
Aristotalian yang membanjiri dan mengusik Kristen Barat empat abad kemudian.
Aljabar elementer akan tiba di Kordoba dari Baghdad sekitar awal abad ke-9,
ketika buku pertama yang berjudul Kitab Al-Jabr wa Al-Muqabalah karya
Khawarizmi.
Orang
Andalusia menyesuaikan pembelajaran baru dalam ilmu pengetahuan dengan
kesigapan tanpa gangguan, sehingga membuka jalan bagi ilmu pengetahuan Muslim
untuk meresap ke Kristen Barat. Oleh karenanya pada hakikatnya orang-orang
Barat banyak berhutang budi kepada orang-orang Islam karena dengan bantuan para
serjana Muslim-lah mereka bisa mengubah peradaban mereka tetapi mereka tidak
pernah mau menerima realita ini, mereka tetap bersikeras bahwa para sarjana
Muslim hanya batu loncatan karena para sarjana Islam juga belajar kepada
filosof-filosof Barat. Padahal tidak semua pengetahuan dari Barat diterima
mentah-mentah oleh orang-orang Islam tetapi disaring dan disesuaikan dengan ajaran
Al-Qur’an contohnya saja Al-Kindi yang telah kita sebutkan diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar